Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H. Sipni, S.Pd.I., M.Pd., secara resmi membuka Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kalimantan Barat 0001, yang mencakup wilayah Singkawang, Bengkayang, Sambas, dan Mempawah. Acara ini diselenggarakan di Operation Room Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang, Jum’at (26 Juli 2024).
Acara pembukaan ini turut dihadiri oleh Pengawas MA Singkawang, Hj. Idawati, yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Singkawang; Kepala MAN Singkawang, Irwandi. M.Pd ; Ketua MGMP Kimia, Ngadiso, Guru Mapel Kimia MAN Kota Singkawang, Ade Mariadi, S.Pd., M.Si serta 16 Guru Kimia MA se-Singbebas-Wah
Dalam laporannya, Ketua Panitia Ngadiso menyampaikan bahwa kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 26 Juli hingga 15 September 2024, mencakup 17 kegiatan dengan total 36 jam pelajaran. Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag Kota Singkawang, yang akan membawakan materi tentang Kebijakan Kemenag, Moderasi Beragama, dan inklusi. Selain itu, materi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) akan disampaikan oleh Guru Penggerak IKM yang juga merupakan Guru Kimia.
H. Sipni dalam arahannya saat membuka acara, menyampaikan bahwa MGMP adalah wadah bagi guru untuk mengembangkan tugas pokoknya sebagai pendidik, meningkatkan kemampuan dan kompetensi baik pedagogik maupun profesional, serta sebagai tempat berdiskusi dan berbagi ide. “MGMP ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan performa sebagai pendidik dan pemimpin bagi peserta didiknya, serta menjalin silaturahmi antar guru-guru mata pelajaran Kimia,” tambahnya.
Selanjutnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang dalam sesinya mengingatkan bahwa pentingnya penerapan moderasi beragama di tahun politik ini dan meminta guru tidak berpolitik di madrasah. “ASN khususnya, jangan sampai berpolitik di madrasah,” imbau Muhlis. Ia menekankan bahwa nilai-nilai moderasi beragama perlu ditanamkan di lingkungan madrasah sesuai KMA no 184 tahun 2019. “Menjadi moderat bukan berarti menjadi lemah dalam beragama, dan menjadi modern bukan berarti cenderung terbuka dan mengarah kepada kebebasan. Keliru jika ada anggapan bahwa seseorang yang bersikap moderat dalam beragama berarti tidak memiliki militansi,” jelasnya.
Kegiatan PKB MGMP Kimia ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di kalangan pendidik. (MD/humaskankemenagkotasingkawang)
Tinggalkan Komentar